FAKTOR TERJADINYA PENYIMPANGAN SEKSUAL


Pengaruh sosial dan kultural memainkan peran yang besar dalam
pembentukan atau peng-kondisi-an tingkah laku anak–anak remaja.
Sebab–sebab atau faktor–faktor yang menyebabkan terjadinya tingkah
laku itu dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Pengaruh lingkungan keluarga.
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan
pondasi primer bagi perkembangan anak. Perilaku menyimpang
bukan merupakan peristiwa heriditer, bukan merupakan warisan bawaan
sejak lahir, banyak bukti menyatakan bahwa tingkah laku asusila
dan kriminal orang tua serta anggota keluarga lainnya memberikan
dampak menular dan infeksius pada jiwa anak–anak.
Keluarga merupakan sumber utama atau lingkungan yang
utama penyebab kenakalan remaja yang berupa penyimpangan seksual
pada remaja. Hal ini disebabkan karena anak itu hidup dan
berkembang permulaan sekali dari pergaulan keluarga yaitu hubungan
anak dengan anggota keluarga lain yang tinggal bersama–sama.
Kualitas rumah tangga atau kehidupan keluarga jelas
memainkan peranan paling besar dalam membentuk kepribadian
remaja delinkuen. Baik buruknya struktur keluarga memberikan
dampak baik dan buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak,
faktor keluarga yang menyebabkan penyimpangan seksual pada
remaja. Penyebab timbulnya penyimpangan seksual remaja antara lain
adalah kurangnya pengetahuan dan pengertian orang tua tentang cara
pendidikan yang baik, banyak orang tua yang tidak memahami agama
yang dianutnya apalagi mengamalkannya. Sehingga ajaran agama
Islam itu praktis tidak dilaksanakan dalam kehidupan keluarganya.

2. Penyebab Lingkungan di Sekolah.
Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan juga
mempengaruhi terjadinya penyimpangan seksual . Kondisi tersebut
antara lain minimnya fasilitas ruang belajar sedangkan jumlah
muridnya banyak sehingga mereka harus berdesak – desakan duduk di
dalam kelas. Selanjutnya mereka harus mendengarkan pelajaran yang
tidak menarik minatnya karena sikap gurunya yang tidak simpatik dan
tidak menguasai metode pendidikan, sehingga anak–anak tidak
bergairah dalam belajar, selain itu adanya guru yang suka mengobyek
di luar sekolah, menyebabkan guru sering absent, menjadi suka
membolos, sering berkeliaran di pertokoan atau mall tanpa
pengawasan atau mengganggu murid lainnya yang sedang belajar.
Kurikulum selalu berubah–ubah tidak menentu, materi
pelajaran selalu ketinggalan zaman dan tidak sesuai dengan operasi
anak muda masa sekarang, anak merasa sangat dibatasi gerak–
geriknya dan merasa tertekan batinnya, kurang sekali kesempatan yang
diberikan oleh sekolah untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang
bersifat fisik maupun psikis.

Sebagai akibatnya, anak jadi ikut–ikutan tidak mematuhi

semua aturan, ingin jadi bebas liar, mau berbuat semaunya sendiri,
menjadi agresif. Juga suka melakukan perbuatan yang tidak sesuai
dengan norma sosial di luar sekolah untuk melampiaskan kedongkolan
dan frustasinya.
Berdasarkan uraian diatas, maka jelaslah bahwa betapa berat
pengaruh pendidikan sekolah dalam membentuk ahlak remaja baik
dalam kehidupan materi maupun kehidupan iman, etika dan spiritual
mereka.

3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat.
Semakin dewasa anak semakin banyak kesempatan mereka
bergaul dilingkungan masyarakat. Lingkungan sekitarnya tidak selalu
baik dan menguntungkan bagi pendidikan dalam perkembangan anak.
Lingkungan adakalanya dihuni oleh orang dewasa, serta anak–anak
muda kriminal dan anti sosial, yang bisa merangsang timbulnya reaksi
adolesens yang masih labil jiwanya, dengan begitu anak–anak remaja
ini mudah terjangkit oleh para kriminal dan asusila dan anti sosial tadi.
Kelompok orang dewasa dan asusila tersebut biasanya terdiri
atas gelandangan, tidak punya rumah dan pekerjaan yang tetap, malas
bekerja namun berambisi besar untuk hidup mewah dan bersenang–
senang.
Pola-pola asusila ini sangat mudah menjalar pada remaja yang
tidak mempunyai motivasi untuk belajar dan meningkatkan
kepribadiannya, sehingga mereka lebih bergairah untuk melakukan
eksperimen dalam dunia hitam yang dianggap penuh misteri namun
sangat menarik keremajaan mereka.
Bila dianalisa lebih jauh ada beberapa faktor yang
mempengarui dan menentukan terjadinya kenakalan remaja, penyebab
kenakalan remaja pada dasarnya berasal dari dalam diri manusia itu
dan pengaruh lingkungan luar dirinya, diantaranya adalah :
a. Yang berasal dari remaja seperti kemungkinan tidak beriman atau
masih lemah imannya. Kurang tertanam jiwa beragama dan
aktivitasnya tidak tersalurkan, tidak mampu mengendalikan
dorongan hawa nafsunya dan gagal keinginan atau prestasi yang
diharapkan.
b. Yang berasal dari pengaruh lingkungan (pengaruh luar) seperti
pengaruh–pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di
sekolah dan pengaruh lingkungan pergaulan masyarakat, pengaruh
modernisasi.
c. Akibat merosotnya akhlak, krisis keimanan