MASALAH SEXUIL PRIA DAN WANITA

Menurut survey di atas 98% dari seluruh wanita di dunia pada umumnya mengalami kesulitan untuk mencapai orgasme(puncak kenikmatan seksuil) ketika melakukan hubungan kelamin dengan suaminya (coitus), yang disebabkan oleh kebodohan mereka terhadap sex education. Seorang yang tidak berhasil mencapai puncak kenikmatan seksuil pasti akan menyesal mati-matian. Masalah penting yang pertama yang harus diperhatikan dan diingat adalah senda gurau cinta tidak berakhir dengan coitus (persetubuhan). Ini harus dilanjutkan sewaktu mengadakan hubungan sex tersebut. Umumnya elusan-elusan dapat dilanjutkan selama coitus itu diinginkan agar tetap diteruskan setelah kegiatan sexuil tersebut.

 Hubungan sexuil dimulai dengan memasukkan penis/zakar ke dalam vagian wanita, tapi hubungan-hubungan lain tidak seharusnya dihentikan setelah itu, elusan-elusan harus dilanjutkan terus sejauh yang dimungkinkan oleh posisi yang diambil untuk bersetubuh tersebut. Selama coitus organ-organ sex wanita mengalami perubahan yang jelas, jantungnya berdenyut lebih cepat sewaktu ragsangan erotik diperoleh, terutama sekali sewaktu melaksanakan coitus. Juga nadi-nadi dari bibirnya berdenyut keras, organ-organ genitalia membengkak dan panas, vagina terutama bagian atas menciut dan mengembang dengan berirama dan sampai kegiatan sexuil itu berakhir dengan kepuasan yang sempurna.

Posisi dan sikap sewaktu bersenggama merupakan salah satu faktor yang menentukan apakah seorang istri bisa mencapai orgasme dengan sempurna mencapai puncaknya atau memperoleh nikmat yang tertinggi. Pada malam pertama patut disesalkan umumnya mempelai pria tak menyadari betapa perasaan kaum wanita dan tak menyadari betapa pentingnya peristiwa malam pengantin tersebut bagi wanita, saat pemecahan selaput perawanannya akan mempengaruhi waktu-waktu selanjutnya seumur hidup wanita tersebut. Teristimewa benar pada malam perkawinan itu, sangatlah penting sekali di mana suami harus sabar dan penuh kasih sayang.