Perbaiki Kualitas Tidur Kalau Ingin Seks Lebih Bergairah


Penelitian terbaru menyebutkan adanya hubungan langsung antara kualitas tidur dengan gairah seks. Tidur yang tidak berkualitas menyebabkan gairah seks menjadi rendah. Para dokter mengatakan bahwa baik pria maupun wanita akan mengalami penurunan gairah seks jika mengalami kantuk. Rasa kantuk biasanya berasal dari energi yang terkuras setelah bekerja seharian.
Kurang tidur sebabkan gairah seks rendah

Gairah seks dipengaruhi oleh banyak hal seperti kadar hormon testosteron, psikis dan juga kondisi tubuh. Jika pikiran sedang konsentrasi pada satu hal atau sedang lelah maka sistem syaraf memerintahkan tubuh untuk beristirahat sehingga timbul kantuk.
Jika kondisi tidur tidak berkualitas maka tubuh tidak akan memiliki energi yang cukup untuk beraktifitas, maka secara otomatis syaraf memerintahka tubuh untuk hemat energi, salah satunya adalah dengan menghilangkan untuk sementara gairah seks atau keinginan bercinta.
Energi yang terkuras akan menyebabkan kelelahan dan tubuh menuntut istirahat. Tanpa istirahat yang cukup maka mood dan energi tidak dapat normal kembali. Kelelahan membuat energi dan minat berhubungan seks pun menjadi hilang.

Dari penelitian diketahui sebanyak 48% pasangan suami istri kehilangan minat terhadap seks di tahun ke 4 dan 5 pernikahan mereka. Beberapa penyakit kemungkinan menjadi penyebab menurunnya hasrat seksual tersebut, tetapi alasan yang paling tepat adalah kelelehan. Pekerjaan yang banyak, stres dan pertengkaran di kantor akan membuat fisik dan jiwa lemah saat di rumah. Nafsu untuk berhubungan, kalaupun masih ada tetapi jika tidak dibarengi dengan fisik yang kuat tentu tidak bisa berbuat banyak.
Tidur adalah kondisi untuk mengistirahatkan semua anggota tubuh. Dengan tidur yang cukup, maka mood dan energi untuk beraktifitas akan bangkit kembali. Orang yang kurang tidur tidak memiliki energi yang banyak untuk bekerja dan berhubungan seks. Jangankan berhubungan, keinginan untuk ngeseks pun kadang-kadang hilang sama sekali jika kurang tidur.

Para dokter mengatakan pasien mereka, baik pria maupun wanita yang kurang tidur dan beristirahat melaporkan rendahnya libido dan berkurangnya hasrat seksual mereka. Para pria dengan sleep apnea yaitu sebuah keadaan sesak nafas sejenak saat tidur mengeluhkan gairah seks yang menurun. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pria dengan sleep apnea memiliki kadar testosteron yang sedikit atau rendah.
Testosteron adalah salah satu hormon pria yang juga disebut hormon seks.Testosteron menunjukkan sikap laki-laki terhadap seks, jika ingin tahu pria setia atau tidak periksa kadar testosteronnya. Gairah seks sangat bergantung pada kadar testosteron dalam darah, jika rendah maka gairah seks juga akan rendah. Tidur yang tidak berkualitas akan menurunkan kadar testosteron sehingga keinginan terhadap seks menjadi berkurang. Setelah istirahat, tidur yang cukup maka energi akan kembali sehingga hasrat dan gairah seks akan kembali normal.