Keperawanan adalah sesuatu hal yang sangat berharga bagi setiap kaum perempuan yang masih gadis. Masih memiliki keperawanan bagi seorang gadis tentu saja membuat sang perempuan tersebut memiliki tingkat derajat yang lebih tinggi daripada gadis yang lainnya. Menjaganya tentu saja adalah hal yang gampang-gampang susah. Untuk mengetahui apakah sang gadis itu masih perawan atau tidak, diperlukan tes tentunya. Tes keperawanan bisa dilakukan di rumah sakit atau bidan terdekat, namun apabila mau, anda bisa mengetesnya sendiri dengan melihat vagina anda. Bagaimana caranya?? Berikut ini adalah pemaparan dari bentuk-bentuk Hymen atau Selaput Dara.
Sebelumnya saya sarankan kepada para gadis agar tidak mencoba tes ini dengan pacar atau seseorang yang bukan muhrim anda (termasuk teman wanita anda)! Anda bisa mencoba tes sederhana ini dengan bantuan saudara kandung perempuan anda, ibu anda, atau mungkin bidan yang terpercaya.
Mari kita mengenal Hymen atau Selaput Dara.
Apakah itu Hymen atau selaput dara?
Adalah sebuah selaput tipis yang mengelilingi lingkaran vagina wanita muda. Hymen dapat berupa berbagai bentuk. Selaput dara paling umum adalah berbentuk seperti setengah bulan. Bentuk ini memungkinkan darah menstruasi dapat mengalir keluar dari vagina seorang gadis.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari anatomi vagina :
Di situ terlihat dengan jelas bentuk dari Hymen atau Selaput Dara.
Clitoris : Pusat rangsangan, memiliki banyak sel syaraf Uretra : tempat pembuangan urin (air kencing) Vaginal : tempat pembuangan darah haid Hymen : Selaput dara keperawanan
Bentuk Selaput Dara Perawan :
Ini adalah annulus sempurna selaput dara. Hal ini disebut annulus karena selaput dara membentuk sebuah cincin di sekeliling lubang vagina. Dan bentuk Selaput Dara yang seperti inilah yang disebut perawan. Selaput seperti ini biasanya masih dimiliki gadis usia 13 tahun kebawah.
Ini adalah selaput dara berbentuk crescentic. Membentuk sebuah bentuk sabit, seperti bulan setengah, di atas atau (seperti dalam kasus ini) di bawah vagina. Bentuk Selaput Dara seperti ini juga masih dapat dikatakan Perawan.
Ini adalah Selaput dara seorang perempuan dengan pengalaman seksual sendiri (internal) atau disebut masturbasi. Perhatikan bahwa bentuknya sudah tidak sempurna seperti cincin annulus selaput dara. Namun begitu seorang gadis yang melakukan masturbasi masih dapat dinyatakan Perawan, selama masturbasi itu dilakukan oleh gadis itu sendiri, tidak dengan batuan orang lain.
Bentuk Selaput Dara yang dapat dikatakan tidak lagi perawan :
Ini adalah selaput dara seorang wanita yang hanya memiliki sedikit aktivitas seksual. Dapat berupa karena pelecehan seksual ataupun tindakan berhubungan intim. Dan ini biasanya terjadi saat pertama kali Selaput Dara tertembus. Dapat dikatakan bahwa hal ini dikategorikan sebagai tidak perawan lagi.
Ini adalah vulva seorang wanita yang telah melahirkan. Selaput dara benar-benar hilang, atau mungkin tersisa sedikit. Yang jelas ini sudah bukan perawan lagi, melainkan sudah emak-emak.
Gambar-gambar Selaput Dara di bawah ini tergolong perawan, namun memiliki beberapa bentuk :
Kalau yang ini dinamakan selaput dara imperforate. Seorang dokter akan melakukan operasi untuk membuat lubang di selaput dara pada bayi perempuan yang terdapat kasus seperti ini.
Ini adalah selaput dara berkisi yang sangat langka, yang dicirikan oleh banyak lubang kecil. Selaput dara jenis ini memungkinkan menstruasi dan cairan lain keluar dengan tidak ada masalah, tetapi aktivitas seksual dan memasukkan tampon bisa menimbulkan masalah.Ini adalah denticular langka pada selaput dara, disebut demikian karena terlihat seperti set gigi yang mengelilingi vagina.
Ini adalah fimbriated langka selaput dara, dengan pola yang tidak teratur di sekitar vagina.
Beberapa gadis lahir dengan hanya sebuah lubang kecil di selaput dara mereka. Pembedahan juga diperlukan untuk bayi yang baru lahir ini untuk membuat lubang vagina yang lebih besar.
Kelangkaan ini disebut septate selaput dara karena selaput dara potongan yang membuat septum, atau jembatan, di seberang lubang vagina.
Ini adalah subseptate langka selaput dara, mirip dengan septate hanya selaput dara tidak membuat sebuah jembatan sepanjang jalan melintasi. Bentuknya seperti Kerongkongan ya?
Tambahan :
Ini Tentunya hanya diketahui setelah menikah. Permukaan gadis yang pernah melakukan hubungan badan, terkesan lembam (memar), pintu kemaluan tidak tertutup rapat, agak renggang sedikit. Kalau gadis yang masih perawan, kemaluannya senantiasa tertutup rapat. Sebenarnya selaput darah bisa dilihat langsung ke dalam kemaluan gadis. Bila kemaluan masih ciut berarti gadis itu masih suci. Kalau lubang itu terbuka sedikit berarti gadis itu sudah tidak perawan lagi. Coba perhatikan warna kemaluan gadis, kalau permukaannya pintu kemaluannya berwarna ungu, kemerah-merahan berarti dia masih suci, akan tetapi kalau warna merah sudah pudar malah menjadi pucat, berarti dia sudah tidak suci lagi.satu lagi, biasanya disaat malam pertama, lelaki biasanya agak susah memasukkan zakar (penis) nya ke dalam kemaluan gadis. Pertama kali melakukan hubungan badan dengan seorang gadis yang baru pecah selaput darahnya memang tidak memuaskan, karena gadis itu tidak nyaman dengan darah yang keluar pada malam pertama (kebiasaannya) dan rasa perih pada kemaluannya. Sehingga ia tidak akan mau berlama-lama. Untuk mengetahui selaput dara yang pecah, coba kosentrasikan mata anda ke dahi istri anda, kalau dia berkerut artinya dia menahan sakit, tetapi kalau dia berpura-pura, santai sajalah…
Jika mencoba tes dengan melihat selaput dara pun belum menjamin, karena ketebalan Hymen atau Selaput Dara setiap perempuan itu berbeda-beda. Jadi dimungkinkan pula ada kasus-kasus seperti anak gadis yang terjatuh saat bermain sepeda, kemudian karena selaput daranya tipis dan mudah robek. Ada pula ilmu-ilmu ghaib (dengan bantuan jin) yang dapat mengembalikan selaput dara. Jadi menurut saya, keperawanan itu adalah masalah kejujuran si gadis tersebut, apakah dia pernah berhubungan intim dengan laki-laki atau belum. Waullahu’alam…
Oleh : Tio Alexander™ (dari berbagai sumber dalam ilmu kedokteran)
Sumber resmi : Departemen Kesehatan US
Koreksi dari Ibu Dokter Widya Anandita
Ada beberapa kejanggalan yang menurut saya patut dikoreksi.
- Pertama, tidak keluarnya darah dari kemaluan setelah berhubungan intim, tidak menjadi jaminan bahwa perempuan tsb sudah tidak perawan. Ada suatu tipe hymen tertentu yang sangat elastis dan bisa saja tidak sobek setelah hubungan intim, bahkan setelah beberapa kali. Dalam keadaan ini, bisa jadi hanya diameter dari lubang hymen yang membesar.
- Kedua, mengenai tipe hymen yang menandakan perempuan tsb pernah masturbasi, yang digambar adalah tipe hymen yang saya jelaskan sebelumnya, yaitu tipe hymen yang elastis. Masturbasi sendiri selama tidak dilakukan dengan memasukkan benda ke dalam alat kelamin maka tidak akan menimbulkan perubahan bentuk hymen.
- Ketiga, dari comment salah satu pengunjung yang menyatakan perawan atau tidaknya seorang perempuan dapat dibedakan dari suara kencingnya, menurut saya adalah tidak benar, dan tidak pernah saya dengar selama 4,5 tahun saya belajar ilmu kedokteran, bahkan di bagian kandungan maupun forensik. Bagaimanapun, jika anda melihat lagi anatomi dari urethra dan vagina tentu anda juga dapat menyimpulkan sendiri bahwa persetubuhan tidak akan mengubah bentuk urethra seseorang yang kemudian dapat membedakan apakah seorang wanita perawan atau tidak dari suara kencingnya.
Mohon tidak menyebarkan informasi yang tidak berdasarkan bukti, karena hal tersebut dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam masyarakat. Belajarlah membedakan informasi yang dapat dipercaya dan tidak. Bagi penulis juga sebaiknya dapat mencantumkan sumber dan mengklarifikasi apakah sumber tulisan anda terpercaya.Untuk menjawab salah satu pertanyaan di atas, bahwa pada perempuan yang memiliki hymen imperforata, apabila fungsi sistem reproduksinya baik maka sebenarnya ia akan tetap mengalami menstruasi, namun darah mensnya akan diserap kembali oleh tubuh. Sekali lagi, saya harap penulis kedepannya akan lebih dapat memilah2 sumber yang dipercaya.Dan untuk pembaca pun bisa menyaring informasi mana yang dapat dipercaya dan mana yang harus dikonfirmasi ulang. Terakhir, saya sendiri bingung mengapa hal ini bahkan harus menjadi perdebatan. Apakah para lelaki ini tidak bisa cukup percaya dengan calon istrinya sehingga harus memeriksa sendiri? Terus terang jika saya yang mengalami hal itu saya justru akan marah sekali dan merasa tidak dipercaya. If you can’t trust her why would you marry her anyway, right?Terima kasih.Widya Anandita
Terima Kasih Bu dokter atas koreksinya. Mohon maaf sekali lagi apabila saya mendapatkan sumber yang kurang lengkap, karena disiplin ilmu saya yang berbeda.
Tambahan dari kawan saya, Lydia Woro, mahasiswi FK UKI :
Kalau menurut ilmu kedokteran yang masih minim yang saya punya, memang bentuk hymen ada banyak, beraneka ragam, tapi tidak semua hymen itu robek pas malam pertama, karena elastisitas setiap orang berbeda. Bisa pas kesekian kalinya baru robek, dan sobekan itu tidak selamanya juga berdarah, bisa jadi berdarah karena gesekan pada waktu coitus (senggama). Memang yang saya pelajari ada pembuluh kapiler yang memperdarahi hymen, tapi banyaknya pembuluh itu tiap orang kan berbeda juga.Jadi kalau memang niat mau tau, sebelum nikah, lakukan pemeriksaaan fisik aja dulu minimal ke dokter umum atau dokter SpOg. Daripada pas malam pertama marah-marah, menuduh yang macam-macam. Padahal pengetahuan kita sendiri yang kurang.Lalu yang hymen imperforata, seingat saya, memang ada yang perlu di lakukan pengrobekan, karena, takutnya darah menstruasi yang keluar melebihi kapasitas uterus (rahim) karena proses yg terakumulasi, dan membahayakan sistem reproduksi yang lain, seperti tuba (saluran tempat saluran telur keluar) ataupun ovarium (tempat di buatnya telur itu sendiri). Wanita mens tiap 28 hari (hitung aja kasarnya 1 bulan), misalkan aja 3 tahun, berarti kira-kira sudah berapa banyak darah mens yang terkumpul. Maka dari itu di perlukan pengrobekan, walaupun tubuh bisa mereabsorpsinya sendiri, tapi untuk jumlah yang besar, takutnya membahayakan fungsi organ lain.Maaf sebelumnya kalau ada yang salah, saya cm mengingat-ingat pelajaran yang dulu.Hehehehe…Lydia Woro Septianingrum