TANYA :
Saya menikah dengan suami yang umurnya jauh di atas saya. Saya menikah pada usia 20, dan suami saya 37 tahun. Ya, memang, suami saya sebelumnya sudah pernah menikah, tetapi mereka sudah bercerai. Setelah menikah hubungan seks kami biasa saja. Cuman setelah lima tahun menikah, akhir-akhir ini atau setahun belakangan ini, suami saya sepertinya sudah jarang memberikan saya nafkah bathin. Atau kami sudah jarang melakukan hubungan intim. Mungkin dalam satu bulan bisa dihitung, hanya sekitar 4 atau 5 kali kami melakukan hubungan intim, bahkan kadang juga tidak melakukannya sama sekali. Mungkin karena suami saya sudah capek kerja. Saya sebagai istri kadang sedih . Di usia saya yang sekarang ini, justru malah saya merasa jarang mendapatkan kepuasan bathin dari suami. Kalapun kami melakukannya, itu hanya sebentar, suami cepat keluar dok. Kadang saya hanya bisa menahan saja, kalo lagi kepengen dok. Yang ingin saya tanyakan, apakah mungikn saya ini termasuk hiperseks? Dan apa ada pengaruhnya dengan kesehatan saya karena saya sering menekan nafsu seks saya. Atau kah suami saya yang sudah menurun stamina seks nya pak. Lalu apa solusinya? Terimakasih.
(Rani, 25, Jakarta)
JAWAB :
Frekuensi hubungan seksual ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama, fungsi seksual. Kedua, kondisi kesehatan. Ketiga, ikatan emsional dengan pasangan. Keempat, pengalaman seksual sebelumnya. Berdasarkan surat Anda, tampaknya suami mengalami gangguan pada fungsi seksualnya yang Anda sebut dengan "cepat keluar".
Keadaan ini mungkin berkaitan atau tidak berkaitan dengan kualitas ereksi. Pada keadaan ereksi yang tidak maksimal, terjadi kecenderungan ejakuasi yang cepat. Terlalu payah bekerja juga dapat menjadi penyebab fungsi seksual terganggu, yang selanjutnya menurunkan frekuensi hubungan seksual.
Selain itu proses penuaan yang mulai dialami suami tentu berpengaruh terhadap fungsi seksual. Tetapi keadaan ini, dapat diatasi dengan pemeriksaan dan pengobatan yang benar. Kalau ketidakharmonisan ini dibiarkan, beberapa akibat mungkin terjadi.
Pertama, terjadi ketdakpuasan yang selanjutnya dapat mengganggu kualitas hidup Anda. Kedua, mungkin akan mengganggu hubungan pribadi sehari- hari Anda dengan suami. Ketiga, mungkin terjadi keretakan hidup perkawinan Anda dan suami. saya sarankan suami segera mendapat pemeriksaan yang benar agar mendapat pengobatan yang tepat.