Hubungan seks kerap menimbulkan kekhawatiran saat menjalani kehamilan. Baik ibu hamil dan sang suami kadang merasa tak nyaman berhubungan intim karena mengkhawatirkan bayi dalam kandungan.
Sebenarnya, dalam kondisi kehamilan normal, aktivitas seksual tak perlu dibatasi apalagi dihindari. Justru hubungan intim bisa menambah keharmonisan hubungan pasangan selama istri menjalani masa kehamilannya.
Meski begitu, dr Surininah dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Kehamilan & Persalinan” diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat bumil perlu menghindari hubungan seks.
Hubungan seksual selama kehamilan dapat menimbulkan masalah jika kehamilan termasuk berisiko tinggi. Atau dokter mengantisipasi adanya kemungkinan komplikasi.
Kebanyakan dokter akan menyarankan tidak melakukan hubungan seksual bila hal ini dapat membahayakan kehamilan, seperti:
- Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.
- Plasenta letaknya rendah (plasenta previa).
- Riwayat kelahiran prematur, riwayat sebelumnya melahirkan sebelum 37 minggu.
- Pendarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui sebabnya atau mengalami kram perut hebat.
- Pembukaan jalan lahir.
- Ketuban pecah atau air ketuban keluar.
- Mengidap penyakit seksual menular. Anda atau pasangan yang mengidap penyakit menular seksual disarankan tidak melakukan hubungan seks sampai penyakit terobati dengan baik dan dinyatakan bebas dari penyakit tersebut.