TANYA :
Pak, saya adalah lelaki baru yang menikah 2 bulan lalu. Karena saya dan istri masih tergolong pasangan baru, maka dorongan bercinta sangat tinggi. Tetapi, dalam beberapa kali bercinta, istri saya suka mengompol. Tidak di setiap bercinta memang, tapi beberapa kali suka begitu.
Awalnya, saya pikir itu adalah orgasme. Tetapi waktu ditanya kepada istri, dia bilang jika saya "bermain" terlalu lama sehingga dia suka merasa kebelet pipis. Dan ketika perasaan itu muncul, dia tak ingin menghentikan permainan saya, sampai akhirnya dia mengompol. Kalau yang saya perhatikan, cairan yang keluar cukup banyak dan hangat, juga encer seperti air seni. Tapi tidak bau pesing. Pertanyaan saya, apakah itu memang air seni dan bukan orgasme? Lalu apakah itu bagus atau tidak untuk istri saya? Trims atas jawabannya.
(PT Michael, 25, Bekasi)
JAWAB :
Saya pikir harus dipastikan dulu apakah yang keluar itu air kencing ataukah cairan kelenjar yang disemprotkan. Kalau air kecing tentu mudah diketahui dari bau dan warnanya. Saya yakin semua orang dapat menentukan air kencing atau bukan. Tetapi kalau tidak berbau dan tidak berwarna, pasti cairan ejakulasi dari kelenjar kelamin perempuan pada saat orgasme.
Walaupun tidak melakukan pemeriksaan, saya menduga kuat cairan itu adalah cairan kelenjar yang diejakulasikan pada saat istri merasakan orgasme. Orgasme yang disertai ejakulasi ini sebenarnya tidak bermanfaat apa-apa bagi istri Anda. Artinya, tidak ada beda apakah mengalami ejakulasi atau tidak, pada saat orgasme. Berbeda dengan pria, yang ejakukasinya diperlukan untuk menghasilkan kehamilan pasangannya.
Tetapi kalau cairan itu air kencing, itu harus diatasi karena akan mengganggu ketika melakukan hubungan seksual. Selain itu keluarnya air kencing menunjukkan adanya kelemahan otot kandung kencing.