Penis Disuntik Silikon, Nyawa Pun Melayang



Penis Disuntik Silikon, Nyawa Pun Melayang

Contoh silikon gel yang dipakai untuk pembesaran payudara.

NEW JERSEY,— Seorang perempuan AS menyatakan, dirinya tidak bersalah setelah menyebabkan kematian seorang pria dengan menyuntikkan silikon ke penis pria itu. Justin Street (22), nama pria yang tewas itu, berharap suntikan silikon tersebut dapat memperbesar penisnya.

Si perempuan, Kasia Rivera (35), terancam hukuman penjara 10 tahun jika terbukti telah melakukan kesembronoan dalam kematian Street. Ayah dua anak itu datang ke apertemen Rivera pada 5 Mei lalu untuk mencari tahu prosedur pembesaran penis. Para jaksa mengatakan, Rivera telah memasang iklan pembesaran penis pada brosur yang dipasang di tempat-tempat usaha lokal.

Rivera, yang melakukan prosedur itu di apartemennya dan dituduh menjalankan upaya itu tanpa lisensi atau pelatihan medis, memberikan tembakan silikon ke penis Street, kata para jaksa.

Street meninggal sehari setelah penyuntikan dilakukan. Kematiannya dinyatakan karena pembunuhan menyusul sebuah penyelidikan dan pemeriksaan forensik yang menentukan bahwa ia meninggal karena emboli silikon.

Para penyidik yakin Rivera mungkin telah melakukan sejumlah prosedur tidak sah itu di apartemen di New Jersey. Namun, para jaksa mengatakan, sebuah penyelidikan untuk mencari para saksi, dan permintaan kepada publik untuk memberi kesaksian, tidak menemukan adanya klien lain sampai saat ini.

Rivera, yang masih bebas berdasarkan uang jaminan senilai 75.000 dollar AS, melalui pengacaranya yang ditunjuk pengadilan, menolak untuk berkomentar, Selasa (11/9/2012).

Dr Daniel S Elliott, seorang profesor urologi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengatakan, kasus Rivera merupakan yang pertama ia dengar tentang penyuntikan silikon ke penis. Elliott mengatakan telah menangani sejumlah kasus serupa di mana pasien telah berusaha untuk memperbesar penis mereka dengan menyuntikkan lemak atau zat lainnya. Elliot menegaskan, tak satu pun dari upaya itu yang berhasil seraya menambahkan, prosedur semacam itu tidak dibenarkan secara medis.

"Kalau ada metode yang legal untuk memperpanjang penis, Johnson & Johnson atau Pfizer pasti telah membelinya dan meraup miliaran di seluruh dunia," kata Elliott.


huffingtonpost.com
JadiBerita: Hati-hati dengan praktik pengobatan atau kesehatan ilegal. Kalau tidak, bisa seperti ini akibatnya.
Seorang pria meninggal dunia akibat melakukan suntik silikon pada penisnya. Justin Street, nama pria tersebut, merupakan ayah dari dua orang anak. Justin meninggal pada umur 22 tahun satu hari setelah melakukan penyuntikan.

Suntik Silikon/Dailymail
Kasia Rivera, 35 tahun, seorang wanita yang melakukan proses penyuntikan dianggap bertanggung jawab atas meninggalnya Justin. Kasia sendiri, menurut jaksa penuntut umum mengiklankan praktiknya tersebut pada kolom iklan koran lokal. Kasia juga ternyata tidak memiliki ijin praktik ataupun melakukan pelatihan sebelumnya.
Setelah melalui proses pengadilan, Kasia kemudian dinyatakan bebas dengan uang jaminan sebesar $75,000 (sekitar Rp 750 juta).
Dr. Daniel S. Elliott, seorang profesor urologi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Amerika Serikat, mengatakan bahwa kasus suntik silikon ini adalah yang pertama kalinya, meskipun dia pernah melihat operasi pembesaran penis menggunakan media lain. Dia juga berkata kalau praktik medis yang dilakukan secara ilegal oleh orang yang tidak memiliki ijin lebih banyak terlihat pada wanita.
Silikon banyak digunakan untuk membesarkan ukuran bagian tubuh tertentu, terutama pada tubuh wanita, meskipun dilakukan secara ilegal. Contoh yang paling sering terdengar adalah silikon digunakan untuk membesarkan ukuran pinggul, bokong, atau payudara.
Sebelumnya pada bulan Februari 2011, seorang wanita bernama Claudia Aderotimi, 22 tahun, yang berasal dari London juga meninggal setelah melakukan suntik silikon untuk membesarkan bokongnya. Sebelum meninggal, Claudia mengaku mengalami sesak napas dan merasakan sakit pada bagian dada.
Dr. Daniel S. Elliott menambahkan, menyuntikan silikon pada penis merupakan kesalahan serius. Segala sesuatu yang disuntikkan ke penis akan langsung ke aliran darah dan mengakibatkan kematian. “Kasus ini memang sangat tragis,” katanya.