Teripang yang dapat ditemukan di alam dan telah dapat dibudidayakan, ternyata mengandung bahan pembangkit vitalitas (aprodisiak) secara alami, yang bisa membantu masalah kejantanan pria tanpa menimbulkan efek negatif.
Peneliti Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Etty Riani, Rabu (1/2/12), menyatakan, teripang mengandung hormon steroid yang berfungsi sebagai aprodisiaka (peningkat libido) alami.
Penelitian ini bermula dari dari kepercayaan masyarakat Gorontalo.
Di wilayah titu, penduduk setempat percaya bahwa konsumsi teripang bisa meningkatkan libido. Berawal dari sinilah Etty bersama Prof Khaswar Syamsu, dan beberapa mahasiswanya melakukan penelitian demi membuktikan mitos itu.
Pada dasarnya semua jenis teripang mengandung hormon steroid. "Pemanfaatan senyawa steroid teripang penting untuk manusia untuk menggantikan senyawa-senyawa steroid sintetis yang digunakan oleh masyarakat," ujarnya. Para peneliti ini lebih fokus meneliti steroid teripang jenis pasir (Holothuria scabria). Teripang ini lebih banyak mengandung steroid dibanding jenis lain.
Hormon steroid ini menurut Etty tak harus diperoleh dari dagingnya, tetapi juga bisa diperoleh dari lumban jeroan yang selama ini lebih banyak terbuang tak termanfaatkan.
Bahkan dari penelitian terbukti, jeroan teripang mengandung ekstrak steroid yang lebih banyak daripada dagingnya. Artinya hal ini akan menjadi solusi atas pemanfaatan lumban sebagai produk olahan teripang kering.
Meski belum diujicobakan pada manusia, tapi Etty yakin bahwa teripang bisa jadi solusi atas masalah gangguan seksual pada pria. Ini didasarkan dari ujicoba antara lain pada ayam umur sehari.
Begitu diberi produk teripang, anak ayam langsung menunjukkan sifat kejantanannya. Sementara pada mencit jantan yang diberi produk hormon steroid dari teripang, juga langsung menunjukkan sifat lebih agresif. Hal ini ditunjukkan langsung mengejar-ngejar tikus betina dan melakukan making love.
Yang paling penting lagi, dari penelitian ini hasil uji praklinis memperlihatkan, penggunaan teripang sebagai aprodisiaka ini tidak menimbulkan efek negatif seperti aprodisiaka sintetis yang ada di pasaran. Ini berarti kabar gembira bagi kaum adam yang sering mengkonsumsi viagra, untuk mengembalikan keperkasaannya.
Selama ini viagra yang dikonsumsi terus menerus seringkali malah menimbulkan gangguan kesehatan pria seperti penyakit jantung, pusing kepala, penglihatan kabur dan sakit perut, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Keuntungan lain, pemanfaatan hormon steroid dari teripang akan lebih murah dibandingkan dengan obat-obat sintetis. "Tidak perlu kuatir menimbulkan kanker seperti hormon sintetis," ujar Etty.
Untuk penelitian selanjutnya, Etty akan mengujicobakan penggunaan hormon steroid teripang pada manusia, dan melakukan upaya kapsulisasi produk tersebut.
"Hanya sayang pada saat diajukan proposalnya, tidak dapat didanani oleh pemerintah, sehingga mandeg sampai di situ saja," tandas Etty.
Keterangan lebih lanjut tentang teripang atau Gamat dan pemesanan silakan klik disini !