Saya (23) tengah mengandung anak pertama (6 bulan). Selama kehamilan, kondisi fisik saya sehat-sehat saja alias tak ada keluhan berarti. Yang ingin saya tanyakan, apakah baik selagi hamil melakukan onani? Apakah ada efek sampingnya bagi janin? Mohon penjelasan dan terima kasih.
Nur - Bogor
Masturbasi atau onani saat hamil merupakan tindakan yang tidak sehat, artinya dapat berdampak tak baik bagi janin Ibu. Misal, secara psikologis aspek kejiwaan yang terjadi pada Ibu akan juga diketahui oleh janin Ibu sehingga suatu saat kelak hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku si kecil. Dampak apa yang akan terjadi kelak memang sulit dibayangkan/diramalkan saat ini apalagi anak Ibu masih di kandungan.
Selain itu, orgasme yang berulang dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim berlebihan. Padahal setiap terjadi kontraksi rahim, terjepit pula pembuluh darah dalam otot rahim sehingga aliran darah ke janin terganggu. Akibatnya, janin dapat kekurangan oksigen.
Selain itu, kontraksi yang kuat dan berulang-ulang dapat merangsang terjadinya persalinan. Kehamilan memerlukan kondisi yang sehat jasmani, rohani, dan sosial dari kedua orang tua dan lingkungan hidup di sekitarnya agar tumbuh kembang janin dapat optimal.
Jika dorongan seksual Ibu datang, utarakan kepada suami. Selama tak ada hal yang membahayakan Ibu dan janin, maka hubungan seksual dapat dilakukan tanpa perlu khawatir. Kondisi yang tak membolehkan ibu hamil melakukan hubungan intim antara lain perdarahan berulang, ketuban pecah, pernah melahirkan bayi prematur akibat kelemahan mulut rahim (inkompetensia serviks), kehamilan ganda, dan nyeri setiap kali berhubungan intim.
Jika hubungan intim tak dapat dilakukan dan dorongan seksual Ibu meningkat, coba alihkan perhatian pada hal-hal yang bermanfaat, seperti mengaji, membaca buku-buku tentang kehamilan dan persalinan, atau berdiskusi tentang kesehatan ibu hamil. Jika keterangan saya masih Ibu anggap kurang, silakan berkonsultasi dengan psikolog atau konsultan seksologi. Terima kasih atas pertanyaannya.
Masturbasi atau onani saat hamil merupakan tindakan yang tidak sehat, artinya dapat berdampak tak baik bagi janin Ibu. Misal, secara psikologis aspek kejiwaan yang terjadi pada Ibu akan juga diketahui oleh janin Ibu sehingga suatu saat kelak hal tersebut dapat mempengaruhi perilaku si kecil. Dampak apa yang akan terjadi kelak memang sulit dibayangkan/diramalkan saat ini apalagi anak Ibu masih di kandungan.
Selain itu, orgasme yang berulang dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim berlebihan. Padahal setiap terjadi kontraksi rahim, terjepit pula pembuluh darah dalam otot rahim sehingga aliran darah ke janin terganggu. Akibatnya, janin dapat kekurangan oksigen.
Selain itu, kontraksi yang kuat dan berulang-ulang dapat merangsang terjadinya persalinan. Kehamilan memerlukan kondisi yang sehat jasmani, rohani, dan sosial dari kedua orang tua dan lingkungan hidup di sekitarnya agar tumbuh kembang janin dapat optimal.
Jika dorongan seksual Ibu datang, utarakan kepada suami. Selama tak ada hal yang membahayakan Ibu dan janin, maka hubungan seksual dapat dilakukan tanpa perlu khawatir. Kondisi yang tak membolehkan ibu hamil melakukan hubungan intim antara lain perdarahan berulang, ketuban pecah, pernah melahirkan bayi prematur akibat kelemahan mulut rahim (inkompetensia serviks), kehamilan ganda, dan nyeri setiap kali berhubungan intim.
Jika hubungan intim tak dapat dilakukan dan dorongan seksual Ibu meningkat, coba alihkan perhatian pada hal-hal yang bermanfaat, seperti mengaji, membaca buku-buku tentang kehamilan dan persalinan, atau berdiskusi tentang kesehatan ibu hamil. Jika keterangan saya masih Ibu anggap kurang, silakan berkonsultasi dengan psikolog atau konsultan seksologi. Terima kasih atas pertanyaannya.