Masalah kesehatan seksual ini tentu dapat menggangu kehidupan seksual Anda. Terkadang malah membutuhkan perhatian medis agar kerusakan pada organ reproduksi tidak semakin memburuk.
Berikut ini ada beberapa masalah kesehatan yang bisa dialami pria, seperti yang dilansir Askmen.
Retrograde ejaculation
Ejakulasi retrograde terjadi saat penderita mencapai orgasme, tetapi jumlah semen atau sperma yang keluar jumlahnya sangat sedikit. Ini terjadi karena sphincter pada kandung kemih tidak berfungsi dengan baik, yang menyebabkan sperma diarahkan ke dalam, bukan keluar. Penyebabnya bisa diakibatkan obat antidepresan atau komplikasi diabetes. Biasanya dokter akan memberikan pengobatan berupa pemberian obat pseudoefedrin untuk mengatasi masalah tersebut.
Sexomnia
Ini adalah berupa perilaku seksual yang Anda lakukan selama penderita tidur. Sepenuhnya penderita sadar akan perilaku ini. Dan biasanya perilaku ini terbatas hanya dilakukan di kamar tidur, atau bahkan penderita benar-benar melakukan di luar rumah.
Penyebab penyakit yang disebut juga dengan istilah parasomnia gairah ini karena adanya gangguan yang disebabkan miskomunikasi antara tubuh dan pikiran selama tahap keempat atau kelima dari proses REM dalam tidur. Dokter biasanya akan meresepkan obat tidur untuk menjaga agar penderita tidak lagi keluar secara fisik saat proses tidur.
Gangguan orgasmik
Penderita mengalami gairah yang normal, namun tidak dapat mengalami orgasme, bahkan setelah diberikan stimulus atau rangsangan. Ini bisa terjadi akibat dari gangguan psikologis, stres, atau terlalu cemas. Bisa juga ini terjadi akibat efek samping dari beberapa obat antidepresan, atau hasil operasi prostatektomi. Pengobatannya bisa berupa konseling jika penyebabnya masalah psikologis. Jika berupa gangguan medis, maka akan ada pemberian resep dokter.
Coital cephalalgia
Penderita akan mengalami sakit kepala akut menjelang orgasme. Ini bisa terjadi baik saat melakukan masturbasi atau hubungan seksual. Sakit di belakang mata juga kadang terjadi. Sakit ini bisa berlangsung selama beberapa menit bahkan beberapa hari. Sampai saat ini dokter belum mengetahui penyebab utama penyakit ini, namun sekitar 10 persen terjadi akibat penggunaan obat disfungsi ereksi. Dalam beberapa kasus, obat-obatan seperti propranolol dapat mencegah sakit kepala jika dikonsumsi sebelum kegiatan seksual.