Tidur memang kegiatan yang menyenangkan. Tapi, kalau tidur dihubungkan dengan aktivitas seksual, pasti banyak wanita yang kesal. Misalnya, usai mencapai puncak permainan, para pria kebanyakan langsung balik badan dan... mendengkur nyaman. Kenapa, ya, mereka seperti tak punya perasaan dan daya tahan lebih untuk sekadar memeluk pasangannya? Jawabannya: karena durasi kenikmatan wanita dan pria berbeda.
Tak peduli betapa passionate percintaan yang baru saja terjadi, namun, begitu selesai, sedetik kemudian pria akan segera ‘kehilangan kesadaran’. Terserang kantuk sesaat usai bercinta sebetulnya juga dialami wanita, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan pria. Capek, habis tenaga, energi terkuras adalah beberapa alasan pria ketika pasangannya mengeluh.
Harus diakui, situasi dan kondisi saat berhubungan intim sangat berpengaruh. Jika hubungan intim biasanya dilakukan pada malam hari, di tempat tidur, dengan seseorang yang kita cintai, sudah pasti dengan sendirinya perasaan nyaman akan tercurah pada kegiatan itu (yang sesungguhnya tak lebih dari satu jam saja).
Selain itu, tahapan dalam percintaan, yaitu foreplay, lalu beranjak ke aktivitas utama, hingga orgasme, membutuhkan energi yang mencapai ratusan kalori. Tak heran bila begitu permainan selesai, secara alami muncul keinginan untuk mengistirahatkan tubuh, jadi boro-boro melakukan afterplay.
Masalahnya, banyak wanita merasa seperti ‘habis manis sepah dibuang’ ketika mendapati pasangannya langsung tertidur usai bercinta. Jangankan memeluk atau mencium, bisa saja terjadi, ketika mendapat orgasme pada posisi misionaris, pria tertidur di atas pasangannya. Wajar kan bila protes?
Menurut dr. Anita Gunawan Sp. And, spesialis andrologi dan konsultasi seks, tidur usai orgasme bagi pria adalah hal yang sangat alamiah. Bahkan, bisa dibilang, tertidur itu merupakan pertanda bahwa pria tersebut mendapatkan kepuasan yang ultimate. “Berarti pria tersebut mendapatkan arti orgasme yang sesungguhnya, yaitu ketika terjadi kepuasan fisik dan mental. Bahkan, mentally release akan lebih banyak berperan di sini,” jelasnya.
Kepuasan secara psikologis ketika mencapai orgasme itu kemudian membuat seseorang merasakan kenyamanan luar biasa di tubuhnya. “Kenyamanan itu kemudian diwujudkan dengan segera tertidur nyenyak. Jadi, alasan terbesar mengapa langsung tertidur setelah orgasme, bukan karena badan capek,” lanjut dr. Anita, lugas.
Tak peduli betapa passionate percintaan yang baru saja terjadi, namun, begitu selesai, sedetik kemudian pria akan segera ‘kehilangan kesadaran’. Terserang kantuk sesaat usai bercinta sebetulnya juga dialami wanita, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan pria. Capek, habis tenaga, energi terkuras adalah beberapa alasan pria ketika pasangannya mengeluh.
Harus diakui, situasi dan kondisi saat berhubungan intim sangat berpengaruh. Jika hubungan intim biasanya dilakukan pada malam hari, di tempat tidur, dengan seseorang yang kita cintai, sudah pasti dengan sendirinya perasaan nyaman akan tercurah pada kegiatan itu (yang sesungguhnya tak lebih dari satu jam saja).
Selain itu, tahapan dalam percintaan, yaitu foreplay, lalu beranjak ke aktivitas utama, hingga orgasme, membutuhkan energi yang mencapai ratusan kalori. Tak heran bila begitu permainan selesai, secara alami muncul keinginan untuk mengistirahatkan tubuh, jadi boro-boro melakukan afterplay.
Masalahnya, banyak wanita merasa seperti ‘habis manis sepah dibuang’ ketika mendapati pasangannya langsung tertidur usai bercinta. Jangankan memeluk atau mencium, bisa saja terjadi, ketika mendapat orgasme pada posisi misionaris, pria tertidur di atas pasangannya. Wajar kan bila protes?
Menurut dr. Anita Gunawan Sp. And, spesialis andrologi dan konsultasi seks, tidur usai orgasme bagi pria adalah hal yang sangat alamiah. Bahkan, bisa dibilang, tertidur itu merupakan pertanda bahwa pria tersebut mendapatkan kepuasan yang ultimate. “Berarti pria tersebut mendapatkan arti orgasme yang sesungguhnya, yaitu ketika terjadi kepuasan fisik dan mental. Bahkan, mentally release akan lebih banyak berperan di sini,” jelasnya.
Kepuasan secara psikologis ketika mencapai orgasme itu kemudian membuat seseorang merasakan kenyamanan luar biasa di tubuhnya. “Kenyamanan itu kemudian diwujudkan dengan segera tertidur nyenyak. Jadi, alasan terbesar mengapa langsung tertidur setelah orgasme, bukan karena badan capek,” lanjut dr. Anita, lugas.